TINJAUAN PUSTAKA
Tinjauan teori
Acut Myocard Infark (AMI)
a. Pengertian
Beberapa  pengertian Acut Miocard Infark (AMI) adalah:
Nekrosis Iskemik pada miokard  akibat sumbatan akut pada arteri koroner.7)
Nekrosis otot jantung, biasanya  ventrikel kiri, biasanya akibat ateroma arteri koronaria dengan pemberat  terjadinya trombus atau perdarahan pada plak.8)
Nekrosis miokard akibat  aliran darah ke otot jantung terganggu.9)
Penurunan aliran darah melalui satu  atau lebih arteri koroner, mengakibatkan iskemia miocard dan nekrosis.10)
b.  Kriteria
Acut Miocard Infark (AMI) menurut WHO harus mempunyai dua dari tiga  kriteria berikut:
1) Riwayat klinis nyeri dada selama lebih dari 20  menit
2) Perubahan serial EKG
3) Peningkatan dan penurunan enzim jantung  (biomakers).11)
c. Etiologi
Penyebab yang amat sering adalah penyakit  jantung koroner ateromatosa, bila plak ateromatosa koroner (tidak selalu yang  sangat mempersempit lumen arteri) mengalami erosi atau ruptur, terjadi  penyebaran plak mendadak dan trombosis pada lumen arteri koroner.12) Perubahan  pola angina yang mendadak dari stabil menjadi tak stabil atau terjadinya Acute  Miocard Infark (AMI) biasanya berhubungan dengan fisura plak pada titik stress  regangan tinggi (misalnya pada batas akut arteri koroner kanan/Right Coronary  Artery) dan sering sekali dalam hubungannya dengan plak aterosklerosis minor,  dinding arteri robek, dan konstituen trombogenik dinding ateri terpajan lumen,  hal ini menyababkan deposit platelet, pembentukan trombus, dan penurunan aliran  darah koroner dengan cepat: maka satu lesi minor dapat berkembang menjadi  deseksi koroner dalam waktu beberapa menit dan terjadi oklusi akut.13) 
Penyebab Acute Miocard Infark (AMI) lain yang jarang:
1) Emboli arteri  koroner (trombus, vegetasi terinfeksi)
2) Spasme arteri koroner (obat – obat  NB, misalnya kokain)14)
3) Trombosis arteri koroner spontan (keadaan  protrombotik)15)
4) Anomali arteri koroner
5) Diseksi arteri koroner  spontan16)
d. Klasifikasi
Berdasarkan morfologi, anatomi, dan  diagnostik.
Morfologi dan anatomi : Transmural dan nontransmural
Diagnosa  klinik : STEMI, NSTEMI, Q wave, Non Q wave.
Sumber:  http://www.clevelandclinicmede.com/diseasemanagemen, 30Mei 2002
e.  Patogenesis
Miocard Infark terjadi bila arteri koroner tersumbat, miocard  yang disuplai oleh arteri tersebut mengalami iskemik dan dalam beberapa jam  terjadi nekrosis; pemulihan aliran darah dengan cepat bisa mencegah infark dan  membatasi nekrosis.17)
f. Patofisiologi
Sebagian besar Acute Miocard  Infark (AMI) disebabkan oleh gangguan vaskular endothelium akibat unstable  atherosclerosis plaque yang menstimulasi trombus intra coroner dan menyumbat  aliran coroner. Jika penyumbatan terjadi selama 20 – 40 menit akan terjadi  kematian sel miocardial yang irreversible. Paling banyak terjadi pada bagian  distal dari aliran suplay coroner yaitu endocardium kemudian akan ke miocardium  dan akhirnya ke epicardium. Daerah infark akan
membentuk sirkulasi  kolateral. Biasanya setelah 6 – 8 jam sumbatan koroner, sebagian besar dari  miocardium distal mati .18)
Bagan 1
Skema Patofisiologi Acut Miocard Infark (AMI)
Insufisiensi aliran arteri koronaria ke otot jantung
¯
Tak berfungsinya  otot jantung dan tak mampu berkontraksi dengan kuat
¯
Regangan  sistolik
¯
Penurunan kemampuan ventrikel dalam  berkontraksi
¯
Jantung gagal memompa (40% ventrikel kiri mengalami  infark)
¯
Penurunan Curah Sekuncup
¯
Kematian jaringan perifer  akibat Iskemia jaringan perifer
¯
Curah jantung rendah (syok  kardiogenik)
¯
Kematian (85% akibat syok jantung)
Dirangkum dari: Guyton Athur, 2002, halaman 327
g. Morfologi
Lokasi dan luas infark tergantung pada:
1) Letak  penyumbatan arteri koroner
2) Struktur anatomik pasokan darah
3) Ada atau  tidaknya sirkulasi anastomotik dalam anyaman arteri koronaria.19) Lihat tabel  1.
Tabel 1
Sumbatan Arteri Koronaria dan Regio Acut Miocard Infark  (AMI)
No Regio MI Arteri Yang Tersumbat Hantaran EKG
1. Anterior Arteria  koronaria desendens anterior sinistra V2 – V5 ‘lead dada anteroseptal’ biasanya  pada lead I dan aVL
2. Inferior Koronaria dextra (biasanya) II, III, aVF  ‘lead inferior’
3. Posterior Kanan atau sirkumfleksa V1-V2 (perubahan  resiprokal), sulit dilihat, infark menyebabkan timbulnya gelombang R (bukan  gelombang q) disertai depresi ST. sering bersama MI inferior
4. Lateral  Arteria koronaria desendens anterior sinistra cabang sirkumfleksa atau diagonal  I, aVL, V5,6 ‘Lead Lateral’
5. Septal Desendens anterior sinistra V1 – V2 
6. Apikal Desendens anterior sinistra V5 – V6 
Sumber: Davey, 2006, halaman 144; Silvia Anderson, 2003, 538.
h. Tanda dan  Gejala
Gejala yang paling sering pada Acut Miocard Infark (AMI) adalah:
1)  Keluhan utama klasik
Nyeri dada sentral yang berat seperti tertekan yang  berlangsung £ 20 menit, tidak berkurang dengan pemberian nitrat, disertai  berkeringat, pucat, dan mual.
2) Kelainan lain
Aritmia, henti jantung,  atau gagal jantung akut.
3) Bersifat atipik
Pada manula; kolaps atau  bingung
Pada penderita Diabetes perburukan setatus metabolik atau gagal  jantung bisa tanpa disertai nyeri dada.
4) Sebagian besar pasien memiliki  faktor resiko atau penyakit jantung koroner yang diketahui; 50 % tanpa didahului  angina.
i. Komplikasi
Deteksi awal dan pengobatan yang tepat dari  komplikasi merupakan salah satu yang penting dalam perawatan infark miokard.  Lihat tabel 2.
Tabel 2
Komplikasi Acut Miocard Infark (AMI)
No. Komplikasi  Interfal waktu Mekanisme
1. Mati mendadak Biasanya dalam beberapa hari  Sering fibrilasi ventrikel
2. Aritmia Beberapa hari pertama Resiko penurunan  curah jantung
3. Nyeri menetap 12 jam – beberapa hari Nekrosis miokard yang  progresif
4. Angina Segera atau ditunda (minggu) Iskemia otot jantung yang  tidak infark
5. Gagal jantung Bermacam - macam Disfungsi ventrikel mengikuti  nekrosis otot aritmia
6. Ketidak mampuan mitral Beberapa hari pertama  Disfungsi otot papiler, nekrosis atau ruptur
7. Perikarditis 2 – 4 hari  Infark transmural dengan radang perkardium
8. Ruptur jantung (dinding  ventrikel, septem, atau otot papiler) 3 – 5 hari Lemahnya dinding mengikuti  nekrosis otot dan radang akut
9. Trombosis mural Satu minggu atau lebih  Kelainan permukaan endotel mengikuti infark
10. Aneurisma ventrikel Empat  minggu atau lebih Pengerutan jaringan kolagen yang baru
11. Sindroma  Dressier (nyeri dada, demam, efusi) Minggu – beberapa bulan Autoimun
12.  Emboly pulmo Satu minggu atau lebih Trombosis vena tungkai bawah
Sumber: Underwood, 2000, halaman 356
j. Pemeriksaan Dignostik
1) EKG  istirahat
2) DPL, LED, CRP
3) Enzim jantung dan isoenzim
4) Troponin I  atau T
5) Ekokardiografi
6) Tes latihan
7) Arterografi koroner
8)  Elektrolit
9) Sel darah putih
10) Kolesterol/trigliserida serum
11)  Foto dada
12) Pemeriksaan pencitraan nuklir
13) Pencitraan daerah  jantung
14) Angiografi koroner.
k. Penatalaksanaan Acut Miocard Infark. 
Lihat bagan 2.
Bagan 2
Penatalaksanaan Acut Miocard Infark
Sumber: Perhimpunan Dokter Spesialis Kardiovaskular Indonesia, 2006, halaman 34.
l. Prognosis
Prognosis Acut Miocard Infark (AMI) tergantung pada besar dan  lokasi kerusakan otot jantung. Dan prognosis lebih buruk jika disertai kerusakan  sistem konduksi listrik. Kira – kira satu dan tiga pasien meninggal. Prognosis  yang baik jika pasien masih hidup setelah dua jam serangan, tetapi kemungkinan  akan disertai komplikasi.
Fisiologi Curah Jantung
m. Curah Jantung  Normal
Curah jantung adalah jumlah darah yang dipompa ke dalam aorta oleh  jantung setiap menit. Merupakan jumlah darah yang mengalir melalui sirkulasi dan  bertanggung jawab untuk transportasi substansi – substansi ke dan dari jaringan.  Aliran balik vena dan curah jantung harus setara satu sama lain kecuali untuk  beberapa denyut jantung pada suatu waktu bila darah untuk sementara disimpan  atau dikeluarkan dari jantung dan paru – paru.
Curah jantung sangat  bervariasi bergantung pada tingkat aktivitas tubuh. Curah jantung meningkat  sebanding dengan luas permukaan tubuh disebut sebagai indeks jantung, yaitu  curah jantung per meter persegi luas permukaan tubuh. 
Faktor yang berpengaruh terhadap pengaturan curah jantung:
1) Aliran balik  vena
2) Mekanisme Frank Starling
3) Refleks Bainbridge
Aliran darah  hampir selalu meningkat bila konsumsi oksigen jaringan juga meningkat.
n.  Curah Jantung Yang Rendah Secara Patologis
Penurunan curah jantung adalah  pemompaan darah yang tidak adekuat oleh jantung untuk memenuhi kebutuhan  metabolik tubuh. Penyebab penurunan curah jantung dapat dibedakan menjadi:
1)  Faktor – faktor jantung yang menyebabkan penurunan nilai batas pemompaan yang  diperlukan untuk mengalirkan darah adekuat ke jaringan. Misalnya:
(a) Infark  miocard yang berat
(b) Penyakit katup jantung yang berat
(c)  Miocarditis
(d) Tamponade jantung
(e) Kekacauan metabolisme jantung
2)  Penurunan Aliran Balik Vena yang dipengaruhi beberapa faktor antara lain:
(a)  Penurunan volume darah
(b) Dilatasi vena acut
(c) Penyumbatan vena – vena  besar. 
Beberapa tanda dan gejala sebagai defining characteristics dari penurunan  curah jantung yaitu:
Altered Heart Rate/Rhythm
a) Arhytmia (takhycardia,  bradycardia)
b) Palpitasi
c) Elektro cardiography (ECG)  changes.
Altered Preload
Distensi vena  jugularis
Fatigue
Edema
Murmur
Peningkatan/penurunan Central Venous  Return (CVP)
Peningkatan/penurunan Pulmonal Arteri Wedge Pressure  (PAWP)
Weight gain.
Altered afterload
Cold/clammy skin
Nafas  pendek/dyspnea
Oliguria
Perpanjangan capillary refill
Penurunan nadi  perifer
Variations in blood pressure readings
Penurunan/peningkatan  Sistemic vascular resistance (SVR)
Penurunan/peningkatan Pulmonal vascular  resistance (PVR)
Perubahan warna kulit.
Altered contractility
a)  Crackles
b) Cough
c) Orthopnea/paroxysmal nocturnal dyspnea
d) Cardiac  Output < 4 L/menit
e) Cardiac Index < 2,5 L/menit
f) Penurunan  fraksi ejeksi, Stroke Volume Index (SVI), Left Ventricular Stroke Work Index  (LVSWI)
g) Bunyi Jantung S3 dan S4.
Behavioral/emotional 
anxiety
Restlessness.
Fisiologi Penurunan Curah Jantung Pada Acut  Miocard Infark (AMI)
Komplikasi Acut Miocard Infark (AMI) sebagai etiologi  perununan curah jantung
a) Ventricular septal ruptur
b) Papilary Muscle  Ruptur (Acute Mitral Regurgitation)
c) Free Wall Rupture
d)  Pseudoaneurisma
e) Left ventricular failure dan cardiogenic syock
f) Right  Ventricular failure
g) Ventrikel Aneurisym
h) Dynamic Left Ventricular  Outflow Obstruction
i) Arrytmia
Skema Penurunan Curah Jantung Pada Acut  Miocard Infark (AMI)
Lihat bagan 3.
{ 0 komentar... Views All / Send Comment! }
Posting Komentar